Sudah lebih dari 6 bulan pandemi COVID-19 berlangsung di Indonesia. Hingga kini, belum ada tanda-tanda pandemi berakhir. Kasus positif bertambah terus setiap hari. Pandemi ini mempengaruhi berbagai sektor kehidupan, termasuk dalam bidang pendidikan.
Berawal dari bulan Maret 2020, kasus positif terus meningkat setiap harinya hingga mengakibatkan sekolah-sekolah ditutup. Pembelajaran dilakukan jarak jauh (PJJ), atau istilahnya, belajar dari rumah. SDIM El Yaomy pun juga menerapkan pembelajaran jarak jauh. Setiap hari ustadz/ah memberikan materi dan tugas secara online kepada siswa. Siswa menyimak materi dan mengerjakan tugas, kemudian dikirimkan secara online kepada ustadz/ah. Feed back dari guru pun juga secara online. Ujian Akhir kelas 6 ditiadakan, begitu pula dengan Penilaian Akhir Semester untuk kelas 1-5.
Hal ini berlangsung sampai berakhirnya tahun pelajaran 2019/2020 pada bulan Juni 2020 lalu. Akhirussanah kakak kelas 6 yang biasanya dihadiri oleh seluruh wali murid dan diselingi dengan pentas seni dari siswa-siswi SDIM pun ditiadakan. Akhirussanah diganti dengan acara perpisahan sederhana di dalam kelas yang hanya dihadiri oleh siswa-siswi kelas 6 dengan didampingi wali murid.
Tahun Pelajaran 2020/2021 di Tengah Pandemi
Pada awal tahun ajaran baru, yakni pada pertengahan bulan Juli 2020 lalu, Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten melalui surat edaran menyatakan bahwa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) masih diperpanjang. Hingga kini, akhir bulan Agustus, seluruh siswa di Kabupaten Klaten masih melaksanakan PJJ.
SDIM El Yaomy, mengikuti arahan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten juga melaksanakan PJJ. Materi pelajaran diberikan secara online melalui video dari channel Youtube sekolah. Tugas diberikan kepada siswa melalui grup Whatsapp, kemudian siswa mengirimkan balik tugasnya melalui Whatsapp atau melalui google form. Setiap dua minggu sekali, wali murid juga diminta untuk datang ke sekolah mengumpulkan tugas dan mengambil tugas yang tidak bisa dikirimkan secara online.
Meskipun PJJ masih berlangsung, SDIM selalu bersiap jika sewaktu-waktu sekolah dibuka kembali. Mulai dari pengadaan hand sanitizer dan masker, fasilitas cuci tangan (sabun dan wastafel), serta penyemprotan desinfektan sudah dilaksanakan sejak awal status pandemi diberlakukan. Guru dan karyawan yang datang ke sekolah juga selalu dicek suhu tubuhnya menggunakan thermogun sebelum memasuki area sekolah.
Semoga seluruh warga sekolah selalu diberi kesabaran, kekuatan, kesehatan, dan keselamatan dalam menghadapi pandemi COVID-19 kali ini. Kami ustadz/ah selalu menunggu siswa-siswi untuk belajar bersama kembali di sekolah.
Tinggalkan Balasan