Kampung Lele Boyolali, Wisata Kuliner dan Pelatihan Ternak Lele
Bulan Oktober 2016 lalu, SD Islam Mandiri El Yaomy mengadakan acara tahunan yakni Wisata Edukasi ke Kampung lele yang diikuti oleh seluruh siswa dan guru SD Islam mandiri El Yaomy. Dalam kegiatan tersebut siswa dapat menikmati wisata sambil belajar tentang ikan lele. Siswa dapat melihat secara langsung proses pembibitan lele, saat pemberian makan lele dan proses panen ikan lele. Bahkan jika datang di waktu pemanenan lele dapat juga mengikuti proses panen ikan lele secara langsung. Di tempat ini ikan lele tidak hanya dijual sebagai ikan segar saja. Pengunjung juga dapat menikmati hasil olahan ikan lele seperti keripik sirip lele, keripik daging lele, abon lele dan rambak lele. Biasanya pengunjung akan membeli olahan ikan lele tersebut untuk dibawa pulang atau oleh-oleh.
Awal Pendirian Kampung Lele Boyolali
Wisata Kampung Lele yang ada di Boyolali merupakan salah satu destinasi wisata di tengah kolam pembibitan lele. Destinasi wisata ini awalnya dibangun untuk pembibitan lele hingga dapat dipanen. Namun dengan pengelolaan matang kemudian menjadikan tempat ini sebagai destinasi wisata yang patut dikunjungi saat berlibur. Lokasinya berada di Desa Tegalrejo, Mangkubumen, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Propinsi Jawa Tengah.
Wisata kolam lele yang ada di Boyolali ini merupakan salah satu potensi wisata daerah Boyolali. Selain sebagai tempat pembibitan ikan lele, tempat ini juga disulap menjadi tempat wisata yang menyediakan hiburan sekaligus pembelajaran tentang kehidupan dan perkembangbiakan ikan lele.
Daerah ini disebut sebagai Kampung Lele sebab sebagian warganya memelihara ikan lele dan membudidayakannya. Sriyono dikenal sebagai pelopor pembibitan lele di daerah Mangkubumen Boyolali. Awalnya Sriyono membuat pembibitan ikan lele di kolam rumahnya. Kemudian diikuti oleh ketiga orang tetangganya yaitu Alif, Daryadi dan Handoko. Ketiga orang tersebut membangun pembudayaan ikan lele di lahan persawahan miliknya. Sayangnya Sriyono tidak meneruskan usahanya dan pergi ke luar daerah namun akhirnya pulang kembali setelah melihat keberhasilan pembudidayaan ikan lele di daerah asalnya. Sedangkan budidaya ikan lele yang dilakukan oleh ketiga tetangganya dapat berkembang dengan sangat pesat.
Dengan melihat keberhasilan dari ketiga orang tersebut kemudian diikuti oleh sebagian warga Desa Mangkubumen. Akhirnya warga yang tadinya memperoleh penghasilan dari bercocok tanam beralih menjadi peternak ikan lele.
Semakin banyak ikan lele yang dihasilkan dari Desa Mangkubumen maka menimbulkan permasalahan baru yaitu tentang pemasarannya. Sebagian besar hasil panen ikan lele dititipkan ke Desa Janti, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten. Tempat ini telah terkenal sebagai tempat pemancingan dan lesehan yang menyediakan berbagai jenis ikan. Akhirnya banyak orang yang mengetahui bahwa ikan lele di Janti berasal dari Desa Mangkubumen, Boyolali. Bahkan semakin banyak orang yang membeli ikan lele dari desa ini langsung dari peternak ikan lele.